Akhir-akhir ini aku tidak suka melihat hujan turun dengan
deras
Ada tangis-tangis tak bersuara dari mereka yang tergerus
musibah
Air mulai menggenangi setiap sudut kota
Tanah mulai meluruhkan dirinya menimpa rumah-rumah warga
Namun aku lebih tidak suka pada mereka-mereka yang tamak dan
rakus kekuasaan
Ditengah hiruk pikuk musibah yang semakin parah
Penguasa-penguasa itu sibuk menghilangkan dahaganya
Rumah-rumah rakyat
biasa mereka renggut
Aliran-aliran listrik mereka padamkan
Sawah, ladang mereka hancurkan
Merekalah si otak culas yang bertameng jas dan dasi
Merekalah lintah darat yang berpakaian priayi
Semua ini seperti sebuah kutukan alam yang mulai lelah dan
marah
Rumah-rumah mulai porak poranda rusak tak lagi tersisa
Banjir, tanah longsor, angin kencang mulai memainkan
perannya akhir-akhir ini
Dan mereka pun tertawa dan bergumam “Serahkan saja rumah dan
tanahmu agar banjir dan longsor tak lagi menghantuimu”
Sungguh, betapa bedebahnya mereka
Mengapa musibah itu tak datang saja pada mereka-mereka
penguasa kikir
Penguasa-penguasa yang hanya memuja kehormatan dan uang
Harusnya merekalah yang hanyut tersapu banjir dan terkubur
tanah yang longsor
Bukan rakyat biasa yang tak berdaya
Yang hanya bisa berpasrah pada yang maha kuasa
0 Comments