Serangan menusuk bertubi-tubi
Hari senin kemaren, Kau robek dagu, kaki, dan tanganku
Hari itu juga, Kau pertemukan ku dengan kecantikan-Mu
Robekan itu pun hanya tinggal di daging saja
Tak terasa apa-apa
Dibanding dengan robekan kecantikan-Mu itu
Kecantikannya masuk ke dalam hatiku
Merobek rasaku
Menyuburkan rinduku
Hei, bukankah Kau tahu rindu itu pedih
Oh, terimakasih telah Kau pedihkan hatiku dengan rindu
Rindu kecantikan-Mu
Lalu kenapa Kau belenggu ku dengan rindu dan kecantikannya
Robek di dagu, kaki, dan tangan ini tak ada artinya
Tak sakit sama sekali
Jika dibanding dengan sobek di hati oleh rindu
Meski terasa sakit, robek fisik itu kan lenyap
Tapi robek karena rindu dan cantik,
Lenyap ku tak mau, bertahan ku tak mampu
Oh, siksaan macam apa ini
Oh, siksa yang mengingatkanku pada kasih-Mu
Ku yakin, hanya yakin saja
Bahwa semua robek fisik dan hati ini
Adalah salah satu bentuk kasih sayang-Mu
Oh, robeklah ku asal itu cinta-Mu
Alirkan air mataku di hadapan-Mu
Pecahkan ku asal itu kasih-Mu
Muramkan wajahku di gelapku
Jemputlah ku kepada-Mu
Dengan robekku atau robek-Mu
Cantiknya selalu menyayatku
Tak mau ku menemuinya, tapi tak mungkin
Ku butuh obatnya agar robek fisikku pulih
Kau pertemukanku dengannya
Itu menyakitkanku
Kecuali dengannya ku bisa mengikat
Sebuah tali abadi
Terimakasih sakit ini kau sentuhkan kepadaku
Dengannya ku tahu sebuah rasa
Rasa sakit untuk mencintainya
Agar ku bisa mencintai-Mu
Oh, Kekasih
Betapa kasih-Mu tak mampu ku ungkap
Bahkan di robekan saja, bermiliar kasih dan cinta-Mu
Oh, Kekasih
Belum mampu ku ungkap kasih dan cinta-Mu padaku
Kecuali dalam cinta dan kasih
Lalu kenapa ku alpa melihat cinta dan kasih-Mu di dalam luka
Oh, Kekasih
Betapa alpanya diriku
Oh, Kekasih
Siramilah ku dengan kasih sayang dan cinta-Mu
Terimakasih atas benih cinta yang Kau bungkus luka
Tanpa luka berdarah ini, tak kan mampu ku merasakan-Mu
Jangan lukaiku lagi
Tapi beningkan
Apakah luka ini tak lain adalah darah kotor
Kau sudah membekamku
Jangan-jangan, Kau sudah mulai membeningkanku
Tanpa ku rasa
Oh, Kekasih
Betapa murah hatinya Kau
Betapa dungunya ku
Oh, Kekasih
Jamal Ke Malud
Kemang, Jampang, Bogor
23/11/17
0 Comments